Keterbatasan
dana yang dimiliki BEM Kema Faperta untuk mencetak pamflet dalam mendukung
kegiatan publikasi pelantikan kabinet baru yang bernama Kabinet Kolaborasi
Bersama, menyebabkan panitia pelantikan tidak mencetak pamflet. Salah satu
pemicunya adalah panitia dan BEM kekurangan dana untuk menyelenggarakan acara
tersebut.
Keterbatasan
dana ini merupakan dampak dari dana yang di-cut
off sejak Maret hingga Mei, seperti yang disampaikan Nungky Suryo Nugroho
selaku Presiden BEM Kema Faperta, “Gara-gara
dana di-cut off, saya dan teman-teman
BEM menalangi dana yang kurang untuk pelantikan, “ tegasnya (9/5). Hal senada disampaikan
Imam Achmad M selaku ketua pelantikan kabinet yang baru, “Kita ingin ngirit dana. Makanya kita ngga cetak
pamflet”, terangnya (9/5).
Ketiadaan
pamflet menyebabkan publikasi tidak maksimal. Minimnya kehadiran Hima-unit pun menjadi
imbasnya. “Aku ngga tau kalau hari ini ada pelantikan BEM, “
ujar Akbar anggota Bezper (9/5). Senada dengan yang disampaikan Pardianto
anggota UKT, “Aku ngga tahu ada
pelantikan BEM, “ keluhnya (9/5).
Menanggapi
hal tersebut, panitia mengklaim telah melakukan publikasi secara masif pada
jajaran Hima-unit untuk menghadirkan wakilnya dalam pelantikan kabinet. “Lewat
sosial media, menyebar undangan, dan mendatangi Hima-unit satu persatu untuk
hadir dalam pelantikan udah kita lakuin, “ ujar Imam.
Pardianto
menambahkan, peran pamflet dalam publikasi dianggap penting untuk memasifkan
publikasi, dikarenakan tidak semua mahasiswa aktif di sosial media. Sehingga
perlu ada pamflet supaya mahasiswa tahu. Selain pamflet, publikasi dari
mulut-mulut juga penting untuk semakin memasifkan publikasi acara. “Ngga cuma undangan, dan pamlet. Tapi
ngabarin dari mulut ke mulut juga perlu, “ pungkas Akbar. (Janu)
Posting Komentar
Silahkan berkomentar di situs persma-agrica.com