 |
Mahasiswa melakukan Long
March yang diawali dari kampus STAIN dan berakhir di alun-alun Purwokerto,
Jum’at (01/5). Aksi dilakukan dalam
rangka May day untuk menuntut
pemberantasan ketidakadilan nasib buruh di Indonesia. (Foto: Agc/Aul).
|
Perubahan
organisasi buruh menjadi hal yang penting dan dibutuhkan untuk mensejahterahkan
kaum buruh. Banyak buruh yang mendapatkan kehidupan kurang layak, upah minim,
dan eksploitasi oleh perusahaan-perusahaan besar yang ada.
Hal
ini disampaikan Aliansi Cipayung dalam May
Day pada Jum’at (1/5). Aliansi yang terdiri dari Organisasi Massa (Ormas)
dan BEM di Purwokerto mengadakan aksi untuk
menuntut pemberantasan ketidakadilan nasib buruh di Indonesia. Aksi ini terdiri
dari Long march yang diawali dari
kampus STAIN dan berakhir di alun-alun Purwokerto.
Keberadaan
organisasi buruh yang sudah ada, kurang memberi dampak positif terhadap buruh.
“Saat ini masih banyak organisasi yang memandang segalanya dengan uang,“ ujar
Faisal Yanuar A B S, Presiden BEM FISIP (1/5). Dia menambahkan pemerintah
belum maksimal dalam melindungi buruh dalam hal kelayakan hidup. Hal tersebut
diamini Fachrurrozi Hanafi selaku Humas aksi “Pemerintah harus merombak
pertanian dan pertambangan untuk dikelola sendiri,“ pungkasnya (1/5).
Perubahan
organisasi buruh akan menyatukan kekuatan buruh. “Dengan adanya organisasi
buruh yang benar–benar mementingkan kesejahteraan buruh, maka organisasi ini
dapat membangun kekuatan bersama,” pungkas Faisal. (Dzawil/Kiki)
 |
(1) |
 |
(2) |
 |
(3) |
 |
(4) |
 |
(5) |
 |
(6) |
 |
(7) |
Posting Komentar
Silahkan berkomentar di situs persma-agrica.com