![]() |
Dua Ballboy yang ditugaskan membantu mengambil bola dalam pertandingan semi final Sepakbola Faperta vs Fapet (13/10). Foto: Agc/Ben |
Senin (13/10), Pendukung kedua Tim
Sepakbola Olimpiade Soedirman antara Faperta vs Fapet terlihat padat dan ramai.
Nampak anak-anak kecil di pinggir sisi lapangan. Mereka ditugaskan sebagai anak
gawang (ballboy) saat pertandingan
berlangsung, meskipun masih ada panitia Olimpiade Soedirman yang hanya
menonton.
Ufli, salah satu bocah dari delapan ballboy yang ada, mengaku ditugaskan dan
dibayar menjadi anak gawang oleh panitia, “Iya dibayar, dua ribu rupiah sampai jam
4 dan lima ribu rupiah sampai jam setengah enam,” ungkapnya (13/10). Panitia
membenarkan bahwa memanfaatkan anak-anak tersebut sebagai ballboy. Pengakuan tersebut diungkapkan Hendra, Mahasiswa Fakultas
Pertanian, sekaligus Panitia Penanggung Jawab Cabang Olahraga Sepak Bola, “Mereka
kami bayar, biasanya dua pertandingan lima ribu rupiah. Babak pertama dikasih
es dan babak kedua dikasih jajan,” tegasnya (13/10).
Menurut Harfin Nurulhaq, Presiden BEM
Unsoed menjelaskan bahwa panitia yang seharusnya jadi Ballboy sedang berhalangan hadir karena praktikum dan terpaksa
menggunakan jasa bocah-bocah. “Kita (panitia) bukan manfaatin, kita nyari.
Kalau mereka mau yaudah,” ujarnya (13/10).
Aan, koordinator suporter menyayangkan tindakan tersebut, “Dari sisi hukum saya
kurang setuju, Unsoed memiliki ribuan mahasiswa kenapa harus anak-anak?,”
keluhnya (13/10). Ia juga memberi saran pada panitia, kejadian ini menjadi
evaluasi dan perbaikan untuk kepanitiaan Olimpiade Soedirman ke depannya dan
tidak terulang kembali. “Harapannya, kepanitiaan selanjutnya lebih baik dari segi
apapun,” tutup Aan sembari meninggalkan tribun. (Ben/Ella)
Posting Komentar
Silahkan berkomentar di situs persma-agrica.com