Desahan angin bergemuruh
mengitari tanah kering
Kuberbisik pada padi yang
terkulai terbujur layu ditanah kering
“Orang bilang tanah kita
tanah surga”
Dimanakah kebenaran
perkataan itu
Sawah yang terbentang kini
telah musnah ditelan zaman
Kota yang dahulu lumbung
padi, kini telah berubah menjadi industri
Dahulu pemandangan nan
hijau terbentang begitu indah
Namun kini telah berganti
menjadi bangunan nan menjulang kokoh
Kini tak dapatku lihat lagi
gerombolan bebek bermain disawah
Kerbau bermandikan lumpur membajak
lahan sawah
Pejuang pangan bangsa
hanya dapat bergigit jari, merintih dalam kebisuan
Lahan yang dahulu ia
tanami, kini telah berubah.. hilang.. dan musnah..
Menjadi bangunan megah nan
berkilau bagi siapapun yang melihatnya
Cangkul – cangkul para
pejuang pangan bangsa hanya menjadi kamuflase
Bulir – bulir gabah yang
sungguh bernilai kini tak berarti
Dimanakah rasa iba para
penjajah lahan
Hargailah cucuran – cucuran
keringat para pejuang pangan bangsa
Cobalah kalian lihat hidupnya kini, ter-iris ku
melihatnya
Secuil nasi pun sulit ia
raih, sungguh hinanya kalian wahai penjajah lahan
Merekalah yang berjuang
demi pangan bangsa kami
Ya Tuhanku..
Maafkanlah mereka yang
berdosa, Penjajah lahan persawahan
Dan kembalikanlah hak –
hak para pejuang pangan bangsa
Ya Tuhanku..
Tolonglah pejuang pangan
bangsa kami
Oleh : Lailani Shabrina
Posting Komentar
Silahkan berkomentar di situs persma-agrica.com